Senin, 16 September 2013

Jumlah Negara-negara di Dunia


Ada berapakah jumlah negara di seluruh dunia saat ini?, mungkin ada sebagian dari pembaca belum mengetahuinya. Ini jawabannya.
Jika jumlah negara diseluruh didunia ditotal secara keseluruhan, maka diketahui ada sebanyak 196 negara. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai status negara-negara yang tersebar diseluruh belahan dunia, berikut ulasannya.

1. Jika Taiwan tidak dihitung sebagai negara.
Sebagian besar orang, tidak menganggap Taiwan sebagai negara resmi, namun ada juga sebagian lainnya beranggapan sebaliknya. Jika Taiwan tidak dihitung sebagai negara, maka total negara didunia secara keseluruhan adalah sebanyak 195 negara. Meskipun Taiwan beroperasi sebagai sebuah negara yang merdeka, banyak negara (termasuk Amerika Serikat) tidak mengakui Taiwan sebagai salah satu negara resmi. hal ini bisa disebabkan Karena Republik Rakyat China menganggap Taiwan adalah provinsinya yang memisahkan diri dari Cina, negara-negara yang ingin mempertahankan hubungan diplomatik dengan Cina harus memutuskan hubungan formal mereka dengan Taiwan. Namun meskipun begitu, lebih dari 100 negara memiliki hubungan "unofficial' dengan Taiwan).

2. Berapa banyak negara yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)?
192 negara menjadi anggota PBB. Kecuali Taiwan (tahun 1971, PBB menggulingkan Taiwan dan menggantinya dengan Republik Rakyat Cina) dan Kota Vatikan. Kosovo belum menjadi anggota. Para anggota PBB terbaru adalah Swiss (2002) dan Montenegro (2006).

3. Apa Negara terbaru di dunia?
Negara terbaru di dunia adalah Sudan Selatan, yang merdeka dari Sudan pada 9 Juli 2011. Sebelum itu, negara terbaru adalah Kosovo, yang mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia pada Februari 2008. Montenegro menjadi sebuah negara pada bulan Juni 2006, setelah memisahkan diri dari Serbia. Sejak tahun 1990, 29 negara baru telah terbentuk. negara yang paling banyak muncul berasal dari runtuhnya Uni Soviet (14 negara) dan pecahnya bekas Yugoslavia (7 negara).

4. Apakah masih ada negara yang memiliki koloni?
Ada 61 koloni atau wilayah di dunia. Delapan negara mempertahankannya: Australia (6), Denmark (2), Belanda (2), Prancis (16), Selandia Baru (3), Norwegia (3), Inggris (15), dan Amerika Serikat (14) ..

5. Apakah masih ada wilayah di dunia yang diklaim oleh lebih dari satu negara?
Ada enam wilayah sengketa besar di dunia: Jalur Gaza dan Tepi Barat, Kepulauan Paracel, Kepulauan Spratly, Sahara Barat, dan Antartika (sekitar selusin negara telah meletakkan klaim untuk bagian dari itu). Selain itu, ada banyak sekali sengketa teritorial lainnya di seluruh dunia, banyak yang telah mengakibatkan konflik bersenjata yang sedang berlangsung.

Daftar Negara Maju dan Berkembang di Dunia

Negara maju adalah sebutan untuk negara yang menikmati standar hidup yang relatif tinggi melalui teknologi tinggi dan ekonomi yang merata. Sedangkan negara berkembang adalah istilah yang umum digunakan untuk menjelaskan suatu negara dengan kesejahteraan material tingkat rendah. Kita telah mendalami tentang negara maju dan negara berkembang. Sekarang kami akan mengajak Anda untuk mengetahui daftar-daftar negara maju dan negara berkembang di dunia yang saya ambil dari peta dunia negara maju dan berkembang. Langsung saja kita simak selengkapnya….. 

1. Daftar Negara Maju di Dunia

1.1. Daftar Negara Maju Di Benua Eropa

  1. Austria
  2. Belgia
  3. Denmark
  4. Estonia
  5. Finlandia
  6. Perancis
  7. Jerman
  8. Republik Ceko
  9. Yunani
  10. Irlandia
  11. Italia
  12. Luxemburg
  13. Belanda
  14. Portugal
  15. Spanyol
  16. Swedia
  17. Britania Raya (Inggris)
  18. Andorra
  19. Hongaria
  20. Islandia
  21. Liechtenstein
  22. Monako
  23. Malta
  24. Norwegia
  25. San Marino
  26. Swiss
  27. Siprus
  28. Vatikan

1.2. Daftar Negara Maju di Benua Afrika

Berdasarkan laporan terkini, tidak ada satupun negara maju di benua Afrika. Dahulu negara Libya merupakan negara maju namun setelah ada gejolak politik disana maka negara Libya tidak dimasukan lagi dalam daftar negara maju.

1.3. Daftar Negara Maju di Benua Amerika

  1. Kanada
  2. Amerika Serikat

1.4. Daftar Negara Maju di Benua Asia

  1. Jepang
  2. Singapura
  3. Hong Kong
  4. Korea Selatan
  5. Israel
  6. Taiwan

1.5. Daftar Negara Maju di Benua Australia dan Oceania

  1. Australia
  2. Selandia Baru

2. Daftar Negara Berkembang di Dunia

2.1. Daftar Negara Berkembang di Benua Eropa

  1. Albania
  2. Bosnia dan Herzegovina
  3. Bulgaria
  4. Belarus
  5. Kroasia
  6. Kosovo
  7. Latvia
  8. Lithuania
  9. Makedonia
  10. Montenegro
  11. Ukraina
  12. Moldova
  13. Polandia
  14. Romania
  15. Serbia
  16. Turki

2.2. Daftar Negara Berkembang di Benua Afrika

  1. Algeria
  2. Djibouti
  3. Mesir
  4. Djibouti
  5. Libya
  6. Mauritania
  7. Maroko
  8. Sudan
  9. Sudan Selatan
  10. Tunisia
  11. Angola
  12. Benin
  13. Botswana
  14. Burkina Faso
  15. Burundi
  16. Kamerun
  17. Cape Verde
  18. Republik Afrika Tengah
  19. Chad
  20. Komoro
  21. Republik Demokratik Kongo
  22. Republik Kongo
  23. Ivory Coast
  24. Guinea Khatulistiwa
  25. Eritrea
  26. Ethiopia
  27. Gabon
  28. Gambia
  29. Ghana
  30. Guinea
  31. Guinea-Bissau
  32. Kenya
  33. Lesotho
  34. Liberia
  35. Madagaskar
  36. Malawi
  37. Mali
  38. Mauritus
  39. Mazambik
  40. Namibia
  41. Niger
  42. Nigeria
  43. Rwanda
  44. Sao Tome and Principe
  45. Senegal
  46. Seychelles
  47. Sierra Leone
  48. Afrika Selatan
  49. Swaziland
  50. Tanzania
  51. Togo
  52. Uganda
  53. Zambia
  54. Zimbabwe

2.3. Daftar Negara Berkembang di Benua Amerika

  1. Antigua dan Barbuda
  2. Argentina
  3. Bahama
  4. Barbados
  5. Belize
  6. Bolivia
  7. Brazil
  8. Chili
  9. Kolombia
  10. Kosta Rika
  11. Dominika
  12. Republik Dominika
  13. Ekuador
  14. El Salvador
  15. Grenada
  16. Guatemala
  17. Guyana
  18. Haiti
  19. Honduras
  20. Jamaika
  21. Meksiko
  22. Nikaragua
  23. Panama
  24. Paraguay
  25. Peru
  26. St. Kitts and Nevis
  27. St. Lucia
  28. St. Vincent and the Grenadines
  29. Suriname
  30. Trinidad and Tobago
  31. Uruguay
  32. Venezuela

2.4. Daftar Negara Berkembang di Benua Asia

  1. Armenia
  2. Azerbaijan
  3. Kazakstan
  4. Kirgistan
  5. Mongolia
  6. Rusia
  7. Tajikistan
  8. Turkmenistan
  9. Uzbekistan
  10. Afghanistan
  11. Bangladesh
  12. Bhutan
  13. Brunei Darussalam
  14. Kamboja 
  15. Cina
  16. Fiji
  17. India
  18. Indonesia
  19. Kribati
  20. Korea Utara
  21. Laos
  22. Malaysia 
  23. Maldives
  24. Myanmar
  25. Nepal
  26. Pakistan
  27. Papua Nugini
  28. Filipina
  29. Samoa
  30. Solomon
  31. Sri Lanka
  32. Thailand 
  33. Timor Leste 
  34. Tonga
  35. Tuvalu
  36. Vanuatu
  37. Vietnam
  38. Bahrain
  39. Iran
  40. Irak
  41. Yordania
  42. Kuwait
  43. Libanon
  44. Oman
  45. Qatar
  46. Arab Saudi
  47. Suriah
  48. Yaman
  49. Uni Emirat Arab

2.5. Daftar Negara Berkembang di Benua Australia dan Oceania

  1. Fiji
  2. Kribati
  3. Kepulauan Marshall
  4. Federasi Mikronesia
  5. Nauru
  6. Palau
  7. Samoa
  8. Solomon
  9. Tonga
  10. Tuvalu
  11. Vanuatu
Sumber:
1. Negara maju (id.wikipedia.org)
2. Pencarian Google (google.com)
3. Daftar negara menurut Indeks Pembangunan Manusia (id.wikipedia.org)
4. Brunei (id.wikipedia.org)
5. Siprus (id.wikipedia.org)
6. Malta (id.wikipedia.org)
7. Developing country (en.wikipedia.org)
8. Daftar negara di Oseania (id.wikipedia.org)

Senin, 24 Desember 2012

Geografi dari Masa ke Masa



Hallo para pengunjung Selamat Bertemu kembali bersama saya Boma :D
nah sekarang saya akan memposting tentang Sejarah Perkembangan Geografi.Kebetulan Sejarah Perkembangan Geografi tugas saya makanya saya share buat temen temen yg tugasnya sama kaya saya :D
oke langsung aja Copy paste di bawah ini



SEJARAH PERKEMBANGAN GEOGRAFI


A. Geografi KlasikGeografi sudah dikenal sejak zaman Yunani Kuno dan pengetahuan tentang bumi pada masa tersebut masih dipengaruhi oleh Mitologi. Secara lambat laun pengaruh Mitologi mulai berkurang seiring dengan berkembangnya pengaruh ilmu alam sejak abad ke-6 Sebelum Masehi (SM), sehingga corak pengetahuan tentang bumi sejak saat itu mulai mempunyai dasar ilmu alam dan ilmu pasti dan proses penyelidikan tentang bumi dilakukan dengan memakai logika.


Kedudukan Geografi sebagai Ilmu Pengetahuan batasan dan lapangan/objeknya masih dipertentangkan oleh para ahli sampai abad ke-19. Sampai abad ke-19 corak susunan isi Geografi hanya berupa uraian tentang penemuan daerah baru, adat istiadat penduduknya dan gejala serta sifat alam lainnya. Pengumpulan bahan-bahan tersebut belum diarahkan pencarian hubungan antara satu dengan yang lainnya serta mencari penyebab mengapa terjadinya hubungan tersebut serta diuraikan secara Deskriptif.
Pada masa sebelum masehi, pandangan dan paham Geografi dipengaruhi oleh paham Filsafat dan Sejarah. Uraian geografi bersifat sejarah, sedangkan uraian Sejarah bersifat Geografi. Selain itu juga pada masa ini muncul juga tulisan tentang pembuatan peta bumi atau lukisan fisis daerah tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa geografi pada masa ini juga bersifat matematis.



Tokoh-tokoh yang termasuk dalam ketegori Geografi Klasik, adalah :
1. Anaximandros, seorang Yunani yang pada tahun 550 SM membuat peta Bumi.
Ia beranggapan bahwa bumi berbentuk Silinder. Perbandingan panjang Silinder dan garis tengahnya, adalah 3:1. Bagian bumi yang dihuni manusia menurutnya adalah sebuah pulau berbentuk bulat yang muncul dari laut. Karena pendapatnya tersebut, maka peta bumi yang dibuatnya mirip sebuah jamur.
2. Thales (640-548 SM)
Menganggap bahwa bumi ini berbentuk keping Silinder yang terapung di atas air dengan separuh bola hampa di atasnya. Pendapat ini hilang seabad kemudian setelah Parminedes mengemukakan pendapatnya bahwa bumi berbentuk bulat. Kemudian Heraclides (+ 320 SM) berpendapat bahwa bumi berputar pada sumbunya dari barat ke timur. Pada masa itu juga sudah dikenal adanya beberapa zone iklim meski pada waktu itu belum diketahui bahwa kondisi tersebut merupakan akibat dari letak sumbu bumi yang miring.



B. Geografi Abad Pertengahan
Pada akhir abad pertengahan, uraian-uraian tentang Geografi masih bercirikan hasil laporan perjalanan, baik perjalanan yang dilakukan melalui darat maupun melalui laut.


Perjalanan umat manusia di muka bumi, dilakukan oleh para pedagang yang melakukan perniagaan antar negara dan antar benua, serta dilakukan oleh para tentara untuk melakukan peperangan dan meluaskan tanah kekuasaan. Perjalanan melalui darat yang terkenal adalah "Via Appia" perjalanan darat antara Roma dan Capua (950 sm), serta "Jalan Sutera" antara Tiongkok dengan Timur Tengah (abad pertengahan) telah menjadi sumber materi Geografi yang sangat berharga pada masa itu. Perjalanan yang banyak dilakukan oleh umat manusia telah merangsang ditemukannya wilayah baru yang sebelumnya belum pernah terdengar atau diketahui manusia, sehingga masa ini sering disebut REVOLUSI GEOGRAFI.
Pesatnya perkembangan Geografi juga disorong oleh munculnya gerakan pembaharuan di bidang seni, filsafat, renesaince, dan humanisme agama (munculnya paham protestanisme) sehingga para sarjana lebih leluasa dalam mengemukakan pendapatnya tentang keadaan dunia. Pada masa
tersebut para pelancong tidak didorong oleh oleh sekedar hasrat ingin tahu dari luar horisonnya, tetapi dalam melakukan perjalanan sudah memiliki tujuan tertentu, yaitu :
1. Menemukan daerah baru sebagai sumber ekonomis, sebagai daerah koloni, atau untuk kepentingan perdagangan dengan kata lain sebagai upaya untuk memperoleh kekayaan (Gold).
2. Sebagai tugas suci mengembangkan ajaran agamanya masing-masing atau bertujuan untuk penyebaran agama ke daerah baru (Gospel).
3. Sebagai akibat negatif yang kemungkinan diduga lebih dahulu dari kedua tujuan di atas, yaitu karena keperluan peperangan baik karena perebutan daerah sumber atau daerah pemasaran maupun peperangan akibat bentrokan ajaran agama (Glory).
Walaupun cara penemuan daerah baru terjadi karena diorong oleh motif dan tujuan tertentu, yaitu Gold, Glory dan Gospel (3G) namun sifat penulisan geografi dan yang bersifat geografi masih dilakukan secara deskriptif dalam arti dan uraiannya itu masih belum dilakukan usaha yang sengaja memberikan uraian penjelasan (explanation) tentang gejala yang dilukiskannya. Selain tujuan di atas, perjalanan menjelajahi dunia baru juga dilakukan oleh sebagian orang dengan tujuan petualangan dan hasil petualangan tersebut telah membuka tabir dunia dan memperkaya pengetahuan tentang bumi.



C. Geografi Modern
Pandangan ini mulai berkembang pada abad ke-18. Pada masa ini Geografi sudah dianggap sebagai suatu disiplin ilmiah dan sudah dipandang dari sudut praktis. Para tokohnya, adalah :
1. Immanuel Kant (1724-1804), seorang ahli filsafat Unversitas Koningsburg, Jerman yang memiliki pandangan seperti Varenius. Dia memandang bahwa Ilmu Pengetahuan dapat dipandang dari tiga pandangan yang berbeda, yaitu
Ilmu Pengetahuan yang menggolongkan fakta berdasarkan objek yang diteliti. Disiplin yang mempelajari kategori ini disebut "ilmu pengetahuan sistematis", seperti ilmu botani yang mempelajri tumbuhan, Geologi yang mempelajari kulit bumi, dan Sosiologi yang mempelajari manusia, terutama golongan sosial. Menurut Kant, pendekatan yang
dipergunakan dalam ilmu pengetahuan sistematis adalah studi tentang kenyataan.
b.
Ilmu pengetahuan yang memandang hubungan fakta-fakta sepanjang masa. Ilmu pengetahuan yang mempelajari bidang ini, adalah sejarah.
c.
Ilmu pengetahuan yang mempelajari fakta yang berasosiasi dalam ruang, dan ini merupakan bidang dari Geografi.

Meski demikian, terdapat juga berbagai tentangan terhadap pemikiran Kant, misalnya apakah ilmu pengetahuan sistematik dalam mempelajari fenomena tidak tergantung pada ruang dan waktu ?.


Secara sistematis, Kant membagi Geografi menjadi :
Mathematical Geography (Geografi Matematis) yang berisi keterangan tentang gambaran bumi sebagai suatu massa dari sistem Tata Surya.
Moral Geography (Geografi Moral), yaitu uraian yang berisi gambaran tentang cara dan adat istiadat manusia di berbagai daerah di muka bumi.
Political Geography (Geografi Politik), yaitu uraian yang berisi gambaran tentang kesatuan-kesatuan negara di dunia yang didasarkan atas sistem pemerintahan.
Physical Geography (Geografi Fisis), yaitu uraian yang berisikan gambaran tentang bumi dan bagian-bagiannya termasuk hewan, veerasi dan mineral.
Merchantile Geography (Geografi Perdagangan), yaitu uraian yang berisikan gambaran tentang pola hubungan ekonomi penduduk dan bangsa-bangsa di dunia.



D. Geografi akhir abad ke 19 – Abad ke 20Pusat perhatian Geografi pada akhir abad ke-19 adalah terhadap iklim, tumbuhan, dan hewan, serta terhadap bentang alam. Kebanyakan ahli geografi pada periode ini memperdalam Geologi dan mempergunakan metode geologi dalam penyelidikannya. Sebaliknya geografi manusia menjadi semakin lemah. Pada akhir abad ke-19, geografi manusia masih bercorak geografi Ritter tanpa adanya perspektif baru. Kenyataan ini mungkin disebabkan karena kedudukan Ritter sebagai tokoh geografi di Universitas Berlin setelah kematiannya pada tahun 1859 untuk waktu yang lama tidak ada yang menggantikannya. Demikian juga di Inggris, sejak pengunduran diri Alexander Maconochie di tahun 1830-an menyebabkan geografi di negara tersebut tidak berkembang.


Meski di Universitas geografi manusia tidak memperoleh kemajuan tetapi di luar universitas tidak demikian. Di Amerika Serikat, Mayor Wisley Powell (1834-1902) mempelajari bentang alam dan sumberdaya air untuk menyarankan penggunaan tanah di suatu tempat dengan sebaik-baiknya.
Ahli Geografi lainnya dari Amerika Serikat, yaitu George Peskins Marsh (1801-1882) mempunyai perhatian khusus pada pentingnya mengkonservasi sumberdaya. Pada pendahuluan bukunya yang berjudul Man and Nature, or Physical Geography as Modified by Human Action (1864), Marsh berpendapat bahwa Van Humboldt dan Ritter merupakan tokoh aliran baru dalam Geografi yang pernah mengatakan bahwa "seberapa jauh keadaan lingkungan fisikal mempengaruhi kehidupan sosial dan kemajuan sosial". Kemudian pada diri Marsh timbul pertanyaan "Bagaimana manusia mengubah permukaan bumi ?" dalam hal ini Marsh ingin menekankan bukan permukaan bumi yang menentukan kehidupan yang lebih baik, namun keadaan yang lebih jelek akan terjadi apabila manusia merusak lingkungan alamnya.
Pada masa ini, tokoh geografi lainnya yang berpengaruh, adalah :
1. Friederich Ratzel (1844-1904), Tokoh Geografi Jerman
Tokoh Geografi yang pemikirannya memperoleh pengaruh Humboldt – Ritter dan Darwin. Pada zaman Humboldt – Ritter, paham fisis determinis belum kelihatan tegas. Melalui metodologi ilmiah yang dikemukakan oleh Ratzel, yaitu
menyatakan secara tegas bahwa alam menentukan kehidupan manusia, paham fisis determinis menjadi semakin jelas. Ajaran Ratzel tersebut dikenal dengan "Anthropogeographie" yang juga merupakan judul buku yang ditulisnya. Buku tersebut terbit pertama pada tahun 1882. Menurut Ratzel bahwa selain lingkungan alam, aktifitas manusia merupakan faktor penting dalam kehidupan di suatu lingkungan. Ratzel selain mempelajari geografi juga mempelajari Antropologi secara mendalam. Menurutnya, apabila diadakan perbandingan antara kelompok manusia yang berbeda, pasti manusia itu sendiri yang menentukan dan terutama keadaan yang ditimbulkan oleh lingkungan kebudayaannya. Ratzel mengungkapkan, adanya pengaruh alam yang menentukan sifat badaniah dan rohaniah manusia. Menurutnya, hubungan sifat badaniah dan rohaniah erat kaitannya dnegan pengaruh alam yang bekerja terhadap manusia. Bangsa-bangsa yang berkulit hitam dan berwarna di dalam penyebarannya mendiami negeri-negeri yang berhawa panas. Keadaan alam di negeri panas yang membuat kulit bangsa-bangsa demikian, keadaan alam juga menentukan keterbelakangan rohani dari bangsa-bangsa yang berkulit hitam dan berwarna. Berbeda dengan keadaan alam dari bangsa-bangsa yang berwarna kulit putih, yang berhawa ingin dan sejuk menentukan warna kulit putih dari bangsa-bangsa yang mendiaminya. Keadaaan alam yang dingin dan sejuk juga menentukan kemajuan hubungannya dengan keadaan alam yang menentukan pula kemajuan rohani bangsa-bangsa kulit putih. Dalam hubungannya dengan keadaan alam yang menentukan keadaan rohaniah manusia, oleh Ratzel dikemukakan pula hubungannya dengan agama monoteisme

Sejarah Geografi


Perkembangan Sejarah Geografi

Geografi lebih dari sekedar kartografi, studi tentang peta. Geografi tidak hanya menjawab apa dan dimana di atas muka bumi, tapi juga mengapa di situ dan tidak di tempat lainnya, kadang diartikan dengan “lokasi pada ruang.” Geografi mempelajari hal ini, baik yang disebabkan oleh alam atau manusia. Juga mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu.
Sejarah Geografi
Bangsa Yunani adalah bangsa yang pertama dikenal secara aktif menjelajahi geografi sebagai ilmu dan filosofi, dengan pemikir utamanya Thales dari Miletus, Herodotus, Eratosthenes, Hipparchus, Aristotle, Dicaearchus dari Messana, Strabo, dan Ptolemy. Bangsa Romawi memberi sumbangan pada pemetaan karena mereka banyak menjelajahi negeri dan menambahkan teknik baru. Salah satu tekniknya adalah periplus, deskripsi pada pelabuhan dan daratan sepanjang garis pantai yang bisa dilihat pelaut di lepas pantai; contoh pertamanya adalah Hanno sang Navigator dari Carthaginia dan satu lagi dari Laut Erythraea, keduanya selamat di laut menggunakan teknik periplus dengan mengenali garis pantai laut Merah dan Teluk Persi.
Pada Jaman Pertengahan, bangsa Arab seperti al-Idrisi, Ibnu Battuta dan Ibnu Khaldunmemelihara dan terus membangun warisan bangsa Yunani dan Romawi. Dengan perjalanan Marco Polo, geografi menyebar ke seluruh Eropa. Selama jaman Renaissance dan pada abad ke-16 dan 17 banyak perjalanan besar dilakukan untuk mencari landasan teoritis dan detil yang lebih akurat. Geographia Generalis oleh Bernhardus Varenius danpeta dunia Gerardus Mercator adalah contoh terbesar.
Setelah abad ke-18 geografi mulai dikenal sebagai disiplin ilmu yang lengkap dan menjadi bagian dari kurikulum di universitas di Eropa (terutama di Paris dan Berlin), tetapi tidak di Inggris dimana geografi hanya diajarkan sebagai sub-disiplin dari ilmu lain. Salah satu karya besar jaman ini adalah Kosmos: sketsa deskripsi fisik Alam Semesta, oleh Alexander vom Humboldt.
Selama lebih dari dua abad kuantitas pengetahuan dan perangkat pembantu banyak ditemukan. Terdapat hubungan yang kuat antara geografi dengan geologi dan botani, juga ekonomi, sosiologi dan demografi.
Di barat, selama abad ke-20, disiplin ilmu geografi melewati empat fase utama: determinisme lingkungan, geografi regional, revolusi kuantitatif dan geografi kritis.
Determinisme lingkungan adalah teori yang menyatakan bahwa karakteristik manusia dan budayanya disebabkan oleh lingkungan alamnya. Penganut fanatik deteriminisme lingkungan adalah Carl Ritter, Ellen Churchill Semple dan Ellsworth Huntington. Hipotesis terkenalnya adalah “iklim yang panas menyebabkan masyarakat di daerah tropis menjadi malas” dan “banyaknya perubahan pada tekanan udara pada daerah lintang sedang membuat orangnya lebih cerdas”. Ahli geografi determinisme lingkungan mencoba membuat studi itu menjadi teori yang berpengaruh. Sekitar tahun 1930-an pemikiran ini banyak ditentang karena tidak mempunyai landasan dan terlalu mudahnya membuat generalisasi (bahkan lebih sering memaksa). Determinisme lingkungan banyak membuat malu geografer kontemporer, dan menyebabkan sikap skeptis di kalangan geografer dengan klaim alam adalah penyebab utama budaya (seperti teori Jared Diamond).
Geografi regional menegaskan kembali topik bahasan geografi pada ruang dan tempat. Ahli geografi regional memfokuskan pada pengumpulan informasi deskriptif tentang suatu tempat, juga metode yang sesuai untuk membagi bumi menjadi beberapa wilayah atau region. Basis filosofi kajian ini diperkenalkan oleh Richard Hartshorne.
Revolusi kuantitatif adalah usaha geografi untuk mengukuhkan dirinya sebagai ilmu (sains), pada masa kebangkitan interes pada sains setelah peluncuran Sputnik. Revolusioner kuantitatif, sering disebut “kadet angkasa”, menyatakan bahwa kegunaan geografi adalah untuk menguji kesepakatan umum tentang pengaturan keruangan suatu fenomena. Mereka mengadopsi filosofi positifisme dari ilmu alam dan dengan menggunakan matematika – terutama statistika – sebagai cara untuk menguji hipotesis. Revolusi kuantitatif merupakan landasan utama pengembangan Sistem Informasi Geografis.
Walaupun pendekatan positifisme dan pos-positifisme tetap menjadi hal yang penting dalam geografi, tetapi kemudian geografi kritis muncul sebagai kritik atas positifisme. Yang pertama adalah munculnya geografi manusia. Dengan latar belakang filosofi eksistensialisme dan fenomenologi, ahli geografi manusia (seperti Yi-Fu Tuan) memfokuskan pada peran manusia dan hubungannya dengan tempat. Pengaruh lainnya adalah geografi marxis, yang menerapkan teori sosial Karl Marx dan pengikutnya pada geografi fenomena. David Harvey dan Richard Peet merupakan geografer marxis yang terkenal. Geografi feminis, seperti pada namanya, menggunakan ide dari feminisme pada konteks geografis. Arus terakhir dari geografi kritis adalah geografi pos-modernis, yang mengambil ide teori pos-modernis dan pos-strukturalis untuk menjelajahi konstruksi sosial dari hubungan keruangan.
Geografi juga merupakan nama judul buku bersejarah pada subyek ini, yang terkenal adalah Geographia tulisan Klaudios Ptolemaios (abad kedua).
Geografi lebih dari sekedar kartografi, studi tentang peta. Geografi tidak hanya menjawab apa dan dimana di atas muka bumi, tapi juga mengapa di situ dan tidak di tempat lainnya, kadang diartikan dengan “lokasi pada ruang.” Geografi mempelajari hal ini, baik yang disebabkan oleh alam atau manusia. Juga mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu.
Geografer menggunakan empat pendekatan:
  1. Sistematis – Mengelompokkan pengetahuan geografis menjadi kategori yang kemudian dibahas secara global.
  2. Regional – Mempelajari hubungan sistematis antara kategori untuk wilayah tertentu atau lokasi di atas planet.
  3. Deskriptif – Secara sederhana menjelaskan lokasi suatu masalah dan populasinya.
  4. Analitis – Menjawab kenapa ditemukan suatu masalah dan populasi tersebut pada wilayah geografis tertentu.
Istilah geografi untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Erastothenes pada abad ke 1. Menurut Erastothenes geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau penggambaran mengenai bumi. Berdasarkan pendapat tersebut, maka para ahli geografi (geograf) sependapat bahwa Erastothenes dianggap sebagai peletak dasar pengetahuan geografi.
Pada awal abad ke-2, muncul tokoh baru yaitu Claudius Ptolomaeus mengatakan bahwa geografi adalah suatu penyajian melalui peta dari sebagian dan seluruh permukaan bumi. Jadi Claudius Ptolomaeus mementingkan peta untuk memberikan informasi tentang permukaan bumi secara umum. Kumpulan dari peta Claudius Ptolomaeus dibukukan, diberi nama ‘Atlas Ptolomaeus’.
Menjelang akhir abad ke-18, perkembangan geografi semakin pesat. Pada masa ini berkembang aliran fisis determinis dengan tokohnya yaitu seorang geograf terkenal dari USA yaitu Ellsworth Hunthington. Di Perancis faham posibilis terkenal dengan tokoh geografnya yaitu Paul Vidal de la Blache, sumbangannya yang terkenal adalah “Gen re de vie”. Perbedaan kedua faham tersebut, kalau fisis determinis memandang manusia sebagai figur yang pasif sehingga hidupnya dipengaruhi oleh alam sekitarnya. Sedangkan posibilisme memandang manusia sebagai makhluk yang aktif, yang dapat membudidayakan alam untuk menunjang hidupnya.
Kalau kita perhatikan beberapa definisi/pengertian dan sejarah perkembangan dari geografi tersebut, ternyata pengertian geografi selalu mengalami perkembangan. Namun kalau kita kaji lebih jauh, di antara pandangan para ahli tersebut tampak ada kesamaan titik pandang. Kesamaan titik pandang tersebut adalah mengkaji:
1. bumi sebagai tempat tinggal;
2. hubungan manusia dengan lingkungannya (interaksi);
3. dimensi ruang dan dimensi historis; dan
4. pendekatannya, spasial (keruangan), ekologi (kelingkungan) dan regional (kewilayahan)